Scientific

Rabu, 14 Juli 2010

DUNIA KITA HARI INI

Di negeri cinta, bangunlah rumahmu tempat semayam

Ciptakan zaman baru

Berkilauan shubuh dan malam -Iqbal-

SINGGAH UNTUK MENAKLUKKAN

Seperti kita semua

Setiap pejuang adalah anak zaman

Tetapi mereka manguak celah dinding sejarah tepat disaat mentari meninggi

Lalu peradaban menjadi labih cerah

Karena zaman adalah sebuah konteks raksasa yang membingkai jalan cinta kita, jalan cinta para pejuang. Dan karena keagungan-Nya, maka jalan cinta para pejuang tak boleh hanya singgah dikonteks itu. Ia melangkah lebih jauh. Ia menaklukkan. Dan jika ingin menaklukkannya, sebaiknya kita memahaminya terlebih dahulu.

Zaman kita yang akan segera datang, adalah zaman kebijaksanaan, kata penulis The 8th Habit. Itu istilah beliau. Bagi kita, memang akan ada zaman yang harus segera kita songsong. Mungkin di sana memang kebijaksanaan berlimpah. Tetapi untuk menujunya, hanya mental para pejuang, karakter para pejuang, kerja-kerja besar para pejuang, dan –tentu saja- jalan cinta para pejuang yang bisa kita andalkan. Dengan hati yang menjerih-jerih rindu, saya mengingat sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam itu:

“..Kemudian akan berlangsung kerajaan sewenang-wenang menurut kelangsungan yang dikehendaki Allah. Lalu Allah mengangkatnya ketika Ia menghendaki. Kemudian akan berlangsung khalifah di atas jalan kenabian. ‘Lalu beluau diam.” (H.r Ahmad)

Ke sanalah jalan cinta kita menuju dengan melintasi zaman. Dalam beberapa perbincangan di bagian ‘Dunia Kita Hari Ini`, dimulai dari tulisan ini, kita akan mengenali dunia yang menjadi bingkai jalan cinta kita. Kita akan memahaminya agar lebih siap menghadapinya. Kita akan memahaminya untuk menaklukkannya di jalan cinta kita, jalan cinta para pejuang.

Karena ke kemah kami

sejarah sedang singgah dan mengulurkan tangannya yang ramah

tak ada lagi sekarang waktu untuk merenung panjang, untuk ragu-ragu

karena jalan masih jauh -Taufiq Ismail, Horison-

HUJAN DAN AWAN SALING MELUPAKAN

Aku tidak tertarik siapa dirimu, atau bagaimana kau tiba di sini.

Aku ingin tahu apakah kau mau berdiri di tengah api bersamaku dan tak mundur teratur.

Aku tidak tertarik di mana atau dengan siapa kau belajar.

Aku ingin tahu apakah yang menjagamu dari dalam, saat segala hal berjatuhan.

Aku ingin tahu apakah kau bisa sendirian bersama dirimu, dan apakah kau benar-benar menyukai temanmu disaat-saat hampa. –Jean Houston, A Passion for The Possible-

Di jalan cinta para pejuang, kelak mungkin kita akan menghadapi para pejuang yang lain. Seperti kita meyakini Allah, mereka juga meyakini sesuatu. Keyakinan itu membuat mereka memiliki karakter yang kukuh. Sebutlah Stephen R. Covey, penulis buku 7 Habit dan The 8th Habit itu. Dia dan keluarganya adalah pejuang gereja yang tangguh hingga dijuluki misionaris `Elang Botak`. Juga Robert T. Kiyosaki dengan Rich Dad Poor Dad-nya. Atau John Gray yang menulis Men Are from Mars, Women Are from Venus untuk mengajari kita komunikasi laki-laki dan perempuan. Atau sang penggugah raksasa tidur, Anthony Robins. Atau sebut juga nama-nama lain di dunia pengembangan diri. Rata-rata mereka adalah figur religious yang dahsyat.

Di jalan cinta para pejuang kelak mungkin kita akan menghadapi para pejuang yang lain. Seperti kita meyakini Allah, mereka juga meyakini sesuatu. Sesuatu itu menggerakkan mereka. Mereka berjuang sebagaimana kita berjuang. Maka mungkin saja aka nada perbenturan. Dan pertempurannya adalah pertempuran iman..Bersiapsiagalah selalu di jalan cinta para pejuang.

LELAKI WARNA-WARNI

Dia sangat bersih, wajahnya berseri-seri, bagus perawakannya, tidak merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya kecil, elok dan tampan, di matanya ada warna hitam, bulu matanya panjang, lehernya jenjang, matanya jelita, memakai celak mata, alisnya tipis, memanjang dan bersambung, rambutnya hitam,

jika diam dia tampak berwibawa,

jika berbicara dia tampak menarik,

dia adalah orang yang paling elok dan menawan jika dilihat dari kejauhan, tampan dan manis setelah mendekat.

–Ummu Ma`bad Al Khuza`iyyah, tentang Rasulullah.

Nah, dunia berubah. Manusia berubah. Dan para pejuang harus berbenah. Kelak, yang kita hadapi dalam perjuangan menegakkan agama ini mungkin bukan para metroseksual yang takut kulitnya lecet. Tapi mereka yang begitu teguh memegang prinsipnya namun belum mengenal bagaimana mentauhidkan Allah ‘Azza wa Jalla. Yang akan kita hadapi bukan para pria cengeng yang menangisi kuku tergores, tapi mereka yang kukuh karakternya meski tak dibesarkan dalam nilai-nilai islam.

Sejak awal, di jalan cinta pejuang kita punya teladan yang lebih agung daripada para pria uberseksual manapun. Itulah rasulullah yang penampilan menariknya kita sebut di awal pembicaraan. Penampilan beliau yang menarik bukanlah ide utama, yang jauh lebih menarik adalah beliau imam di jalan cinta para pejuang yang penuh prinsip. InsyaAllah, kita diskusikan itu diperbincangan kita selanjutnya. Juga kita punya geng muda yang labih dahsyat daripada Enjolras, Combeferee dan semua kawan-kawan ABC (Ah-Bay-Say). Mereka adalah para pemuda Kahfi.

Kami ceritakan kisah mereka kepadamu dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan kami tambahkan kepada mereka petunjuk”. (Q.s. Al Kahfi: 13)

Tetapi, pertanyaannya kemudian seperti senandung nasyid `Izzatul Islam, “Di mana dicari pemuda Kahfi.. Terasing demi kebenaran hakiki..?” Pada tanya ini, alangkah inginnya saya menjawab, “Mereka di sini.. Di jalan cinta para pejuang..!”

_Reference_

_Jalan Cinta Para Pejuang karya Salim A. Fillah_